Mungkin kita sering kali mendengar ungkapan berikut ini.
Belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu, belajar diwaktu besar bagai mengukir diatas air.
Ya semakin dini anak belajar, apalagi di usia golden age akan membentuk dan menanamkan karakter dan menentukan masa depannya
Kok bisa ?
Sekitar 80 persen otak anak berkembang pada usia 0-6 tahun, atau dikenal sebagai masa emas tumbuh kembang anak. Pada masa ini, menurut Psikolog Anak Desni Yuniarni, informasi seperti apapun akan diserap anak tanpa melihat baik atau buruknya. Informasi ini nantinya akan menjadi fondasi pembetukan karakter, kepribadian, dan kemampuan kognitif mereka.
Lebih jauh, penelitian seorang ahli perkembangan dan perilaku anak asal AS, Berry Brazelton, menununjukkan bahwa tahun pertama adalah masa krusial kehidupan anak. Masa ini, ujarnya, menentukan apakah ketika beranjak dewasa ia mampu menghadapi tantangan, memiliki semangat belajar tinggi, dan berhasil dalam pekerjaan.
Perlu diingat, keberhasilan karir seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh nilai rapor sekolah saja. Namun, hal ini juga ditentukan dari kemampuan soft skill, yaitu kemampuan berkomunikasi, kerja sama, menyelesaikan masalah, toleransi, dan sejenisnya yang dikembangkan dan ditanam sejak dini.
Di alif anak tidak hanya diajarkan mengaji, tapi juga mengembangkan kompetensi motorik anak dengan membuat crafting lucu, mengembangkan daya khayal anak dan penanaman kompetensi afektif islami dengan story telling dan juga melakukan praktek ibadah guna merefleksikan pengetahuan kognitifnya.
Sumber : Kompasiana (dengan beberapa perubahan)
Editor : Dinda