Sebagai lembaga yang fokus pada pembelajaran privat Al-Qur’an, Alif Iqra memahami bahwa kualitas bacaan guru mengaji adalah fondasi utama dalam membentuk generasi cinta Al-Qur’an. Dari kebutuhan mendesak inilah, lahir Virtual Tahsin—sebuah program upgrading skill untuk para guru mengaji yang dikelola oleh Alif Training Centre (ATC).

Belajar Sepanjang Hayat untuk Para Pengajar Al-Qur’an

“Belajar Al-Qur’an itu tidak mengenal titik akhir,” ujar Kak Ari, PIC program ini. “Meskipun guru sudah fasih, semangat memperbaiki bacaan harus terus ada.” Program Virtual Tahsin menjadi ruang belajar berkelanjutan bagi seluruh guru Alif Iqra tanpa terkecuali. Tidak ada seleksi khusus karena seluruh guru memang diwajibkan untuk mengikuti pembinaan ini.

Dengan semangat improvement yang kuat, program ini mendorong setiap guru untuk tidak cepat puas dan terus memperbarui kompetensinya. Karena, kualitas bacaan seorang murid tak lepas dari kualitas bacaan gurunya.

Kurikulum Komprehensif: Fashohah, Tajwid, hingga Ghorib Musykilat

Materi dalam Virtual Tahsin mencakup tiga aspek utama: Fashohah, Tajwid, dan Ghorib Musykilat. Ketiganya disampaikan oleh trainer dan mentor yang telah diseleksi oleh ATC dan memiliki spesialisasi dalam pembinaan bacaan Al-Qur’an.

Sesi pembelajaran dilakukan dalam dua bentuk: kelas materi dan mentoring. Dalam kelas materi, peserta mendapatkan ceramah dengan presentasi dan contoh bacaan langsung dari trainer. Sementara dalam sesi mentoring, peserta membaca secara bergiliran dan mendapatkan umpan balik korektif yang membangun.

Evaluasi dan Progres: Munaqosyah Akbar

Setiap tiga bulan, para peserta mengikuti Munaqosyah Akbar sebagai ajang evaluasi. Di sini, tim menilai progres, stagnansi, atau bahkan penurunan bacaan peserta. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan, baik dari aspek teknis bacaan maupun semangat belajar para guru.

“Banyak guru yang awalnya merasa cukup, justru kini semakin sadar pentingnya belajar terus-menerus,” tambah Kak Ari.

Tantangan dan Solusi di Ruang Virtual

Kendala utama tentu datang dari aspek teknis—koneksi internet, perangkat peserta, dan keterbatasan interaksi virtual. Namun tim ATC menyiasatinya dengan membuat sesi yang ringkas namun padat, memberi fleksibilitas waktu, dan menciptakan atmosfer belajar yang nyaman dan menyenangkan.

“Kami dorong mentor untuk membangun hubungan personal. Tujuannya agar guru merasa dihargai dan tetap termotivasi,” jelasnya.

Langkah ke Depan: Sertifikasi dan Bootcamp

Ke depan, ATC tengah merancang sistem sertifikasi internal sebagai bentuk pengakuan atas pencapaian guru. Sertifikat ini nantinya bisa menjadi bagian dari jenjang karier di Alif Iqra. Selain itu, Tahsin Bootcamp juga tengah dirancang sebagai program lanjutan yang lebih intensif.

Terbuka untuk Kolaborasi

Meskipun saat ini masih berjalan secara mandiri, ATC Alif Iqra terbuka untuk kolaborasi dengan lembaga lain seperti pesantren tahfizh, LPTQ, atau lembaga pelatihan Al-Qur’an lainnya. Harapannya, dengan kerja sama tersebut, kualitas dan cakupan program dapat ditingkatkan.

#VirtualTahsin #GuruMengaji #UpgradingSkillGuru #NgajiBareng #KompetensiGuru #PeningkatanMutu #AlifIqra