Bulan Ramadhan menjadi ajang umat Muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda bahwasanya: “orang yang berpuasa pahalanya akan dilipat gandakan”. Oleh sebab itu, kita sebagai hamba Allah yang mulia harus memaksimalkan ibadah kita di bulan Ramadhan ini dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Inilah amalan-amalan sunnah bulan Ramadhan beserta dalilnya.

Yuk sahabat Alif, Ayah, Bunda di rumah, kenali 7 amalan sunnah Rasulullah yang dapat menyempurnakan ibadah kita di bulan Ramadhan:

  1. Menyegerakan berbuka puasa ketika sudah masuk adzan maghrib

لا يَزالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Rasulullah SAW bersabda, “Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa.” (HR Bukhari & Muslim, dari Sahl bin Sa’ad).

 

  1. Berdoa saat Berbuka Puasa

Abdullah bin Amr bin Ash berkata, “Aku mendengar Rasul SAW bersabda, ‘Sesungguhnya bagi orang yang berbuka puasa ketika ia berbuka, doa yang tidak akan ditolak.” (HR Ibnu Majah)

 

  1. Mendirikan sholat tarawih

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya)

  1. Memberi makan orang yang berpuasa

Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al-Juhani bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memberikan orang berbuka puasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berbuka tersebut tanpa dikurangi sedikitpun.” (HR Bukhari & Muslim).

 

  1. Mengakhirkan Sahur

Anas bin Malik meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, “Suatu hari kami pernah sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian (tidak lama setelah itu) beliau bangun untuk menunaikah sholat (Subuh).” Lalu aku bertanya, “Berapa jarak antara sahur dan adzan?’ Beliau menjawab, “Sebanyak lima puluh ayat.” (HR Bukhari & Muslim)

Diriwayatkan pula oleh dari Sahl bin Sa’ad bahwa ia berkata, “Aku bersahur bersama keluargaku kemudian aku bergegas (menuju sholat) hingga aku mendapatkan sujud bersama Rasulullah SAW.” (HR Bukhari)

 

  1. Mencari malam Lailatul Qadr di 10 hari terakhir Ramadhan

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: Rasul SAW berkata, “Carilah lailatul qadr dalam malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR Bukhari & Muslim, dari Aisyah)

Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Nabi SAW menuturkan, “Barangsiapa yang bangun di malam lailatul qadr dengan iman dan harapan, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lampau.” (HR Bukhari Muslim)

 

  1. Beri’tikaf di Masjid

Dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Rasul SAW dahulu setiap bulan puasa beri’tikaf selama sepuluh hari, dan pada tahun di mana beliau meninggal, beliau beri’tikaf di bulan Ramadhan selama dua puluh hari.” (HR Bukhari & Abu Daud)