Sebagai bagian dari komitmennya dalam membina generasi Qurani, Alif Training Centre melaksanakan pelatihan metode pengajaran Iqro untuk para guru di SMP Dian Didaktika, Cinere. Pelatihan ini bukan sekadar pengenalan metode mengajar, tetapi merupakan langkah strategis sekolah dalam memastikan seluruh siswa lulus dengan kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik dan merata.

Membekali Guru dengan Panduan Terstandar

Menurut Kak Ari, Director of Alif Training Centre dan sebagai  salah satu trainer utama dari Alif Training Centre, pelatihan ini hadir atas permintaan sekolah yang ingin membekali para gurunya dengan strategi mengajar Iqro yang terstandar dan efektif. “Tujuannya agar setiap guru memiliki panduan mengajar yang terstandar, sehingga kualitas murid dalam membaca Al-Qur’an bisa lebih merata,” ujar Kak Ari.

Materi Komprehensif dan Praktis

Selama pelatihan, para peserta dibekali dengan berbagai materi penting seperti motivasi menjadi guru Al-Qur’an, penyusunan target dan silabus pembelajaran, strategi pengajaran Iqro berbasis kelas, evaluasi pembelajaran dan penentuan kenaikan level, hingga pengenalan nada Rast dalam membaca Al-Qur’an. Pelatihan juga dilengkapi sesi microteaching dan munaqosyah yang dirancang untuk mengasah keterampilan guru secara langsung.

Metode penyampaian yang digunakan pun bersifat interaktif dan menyenangkan. “Karena pesertanya para guru, kami sadar penyampaiannya harus menyenangkan, membuat mereka enjoy dan tetap engaged. Jadi selain pemaparan materi, kami selipkan diskusi ringan, praktik langsung, dan simulasi yang relevan dengan dunia kelas mereka.,” jelasnya.

Trainer Internal yang Berpengalaman

Pelatihan ini sepenuhnya ditangani oleh trainer internal Alif Training Centre, yaitu Kak Ocha, Kak Saal, Kak Liska, dan Kak Ari sendiri. Keempatnya merupakan trainer yang sudah tersertifikasi di berbagai metode pembelajaran Al-Qur’an, dan juga memiliki pengalaman luas dalam membina ratusan guru Al-Qur’an dari berbagai daerah dan latar belakang.

 

Tanggapan Positif dan Adaptasi Cepat

Respon para guru selama pelatihan pun sangat positif. Mereka menunjukkan antusiasme tinggi, aktif bertanya, dan terbuka terhadap materi baru. Tantangan kecil seperti adaptasi dengan istilah atau nada baru dapat diatasi dengan cepat. “Kami senang melihat semangat mereka menjadi bagian dari proses tumbuhnya literasi Al-Qur’an di sekolah,” kata Kak Ari.

Metode yang Fleksibel dan Menyesuaikan Kebutuhan

Salah satu keunggulan dari pelatihan Alif Training Centre adalah pendekatannya yang tidak kaku. Program disusun secara sistematis, namun tetap fleksibel dan disesuaikan dengan karakteristik peserta serta kondisi sekolah. Ini penting mengingat tidak semua guru berasal dari latar belakang pendidikan agama. “Pelatihan ini dirancang agar sederhana namun tepat sasaran. Kami menghindari istilah yang terlalu teknis, dan lebih fokus pada praktik serta simulasi kelas nyata. Dengan begitu, setiap guru—apa pun latar belakangnya—tetap bisa merasa siap dan mampu membimbing siswa dalam membaca Iqro dan Al-Qur’an,” tambahnya.

Harapan dan Kolaborasi Berkelanjutan

Kak Ari berharap pelatihan ini menjadi awal dari penguatan sistem pembelajaran Al-Qur’an yang berkelanjutan. “Kalau murid-murid bisa lulus dari SMP ini dengan bacaan yang lancar, itu adalah keberhasilan bersama.” Ia juga menegaskan bahwa Alif Training Centre siap memperluas kerja sama dengan sekolah-sekolah formal lainnya yang memiliki visi serupa.

Kesan yang Menginspirasi

Di akhir sesi, Kak Ari menyampaikan kesan pribadinya. “Saya pribadi merasa sangat terinspirasi oleh semangat para guru di Dian Didaktika. Mereka datang bukan karena ditugaskan saja, tapi karena benar-benar ingin belajar. Saya melihat bahwa ketika guru diberikan ruang untuk berkembang, hasilnya akan langsung terasa pada murid. Dan semoga ini menjadi langkah awal yang terus mengalirkan keberkahan, bukan hanya untuk sekolah, tapi juga untuk setiap anak yang kelak membaca Al-Qur’an dengan lancar berkat bimbingan mereka.,” pungkasnya.