Ditulis oleh Dhiana Awaliyah Prana Dipa 

 dhianaawaliyah | edited by : NR

Tahukah sahabat Alif ? Menjelang kelahiran nabi Muhammad saw., seorang gubernur dari Yaman  merencanakan penyerangan kota Mekah untuk menghancurkan Ka’bah. Ia adalah Abrahah, yang  masyhur kisahnya dengan pasukan bergajah.

Lantas, siapa sebenarnya Abrahah ? Mengapa ia ingin menghancurkan Ka’bah ?

Abrahah pada mulanya hanya seorang kepala tentara di wilayah Yaman. Sebuah wilayah yang  diperintah oleh Negus (Najasyi) di Habasyah yang beragama Kristen. Saat itu raja Negus  menunjuk dan menempatkan Aryath sebagai gubernur di Yaman. Namun tidak lama setelah naik  tahtanya Aryath sebagai gubernur Yaman, Abrahah membunuh Aryath dan menguasai seluruh

bala tentara di Yaman.

Tindakan Abrahah tersebut, sebenarnya mendapatkan teguran keras dari raja Negus. Meski  demikian, Abrahah berhasil meluluhkan hati raja Negus hingga raja Negus mengesahkannya  sebagai gubernur di Yaman.

Untuk menunjukkan kesetiaan dan penghormatannya kepada raja Negus, Abrahah membangun  sebuah gereja yang indah dan megah di Shan’a. Selain itu, pembangunan gereja tersebut juga  bertujuan untuk mengalihkan minat wisatawan asing ke negaranya. Abrahah berharap orang-orang  tidak lagi mengunjungi Ka’bah di kota Mekkah, namun beralih mengunjungi gereja yang  dibangunnya di Yaman.

Apa boleh dikata Abrahah tetaplah Abrahah, makhluq dari Penciptanya. Semonumental apapun  karyanya, ia tetap tidak akan pernah bisa membolak balikan hati manusia, apalagi jika motifnya  untuk menandingi sang pencipta. Seruannya ke beberapa kabilah Arab untuk mengunjungi gereja  yang dibangunnya, tidak digubris. Bahkan mereka tetap mengunjungi Ka’bah.

“Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu  menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan  hati mereka. Tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa lagi  Maha Bijaksana”. (Q.S Al- Anfal : 63)