Gifted Kid Burnout adalah fenomena yang dialami oleh anak-anak berbakat atau anak-anak dengan potensi kecerdasan tinggi yang mengalami kelelahan, kehilangan motivasi, atau kekecewaan dalam menghadapi tekanan dari ekspektasi tinggi yang terus-menerus. Meskipun mereka memiliki kemampuan akademik yang luar biasa di usia dini, banyak di antara mereka yang kemudian merasa kewalahan atau lelah dengan tuntutan yang ada, baik dari lingkungan keluarga, sekolah, atau bahkan diri mereka sendiri. Ini bisa mengakibatkan turunnya prestasi, stres, dan masalah kesehatan mental.

Dalam perspektif Islam, kecerdasan adalah karunia dari Allah SWT yang harus disyukuri dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun, Islam juga mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan hidup, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Fenomena Gifted Kid Burnout ini dapat dilihat sebagai hasil dari kurangnya keseimbangan tersebut.

Apa Itu Gifted Kid Burnout?

Gifted Kid Burnout terjadi ketika anak-anak yang dianggap berbakat sejak dini, sering kali terbebani oleh ekspektasi yang tinggi dari lingkungan sekitar. Mereka mungkin dipandang sebagai anak yang harus selalu berhasil, selalu mendapatkan nilai terbaik, atau selalu menjadi yang terdepan dalam setiap aspek kehidupan. Akibatnya, anak-anak ini dapat mengalami tekanan luar biasa yang menguras mental dan emosional mereka.

Secara umum, tanda-tanda burnout pada anak berbakat meliputi:

  1. Penurunan motivasi: Anak yang sebelumnya sangat antusias belajar menjadi enggan atau kehilangan minat.
  2. Kelelahan emosional: Anak merasa lelah, stres, dan kewalahan dengan tugas-tugas atau harapan yang diberikan.
  3. Perfeksionisme yang tidak sehat: Mereka merasa selalu harus sempurna dan kesalahan kecil bisa membuat mereka sangat kecewa.
  4. Penarikan diri secara sosial: Anak mungkin mulai mengisolasi diri atau menarik diri dari interaksi sosial karena merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi.

Pendekatan Islami untuk Mengatasi Gifted Kid Burnout

Dalam menghadapi burnout pada anak-anak berbakat, pendekatan Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan tidak menekan anak untuk mencapai standar yang tidak realistis. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang tua dan guru:

1. Menghargai Usaha, Bukan Hasil  

Islam mengajarkan bahwa usaha lebih penting daripada hasil. Orang tua harus menghargai usaha yang dilakukan anak, bukan hanya hasil akhir yang diperoleh. Ini akan mengurangi tekanan pada anak untuk selalu menjadi yang terbaik dan menghindari rasa gagal jika mereka tidak mencapai hasil yang diinginkan.

2. Mendorong Anak untuk Bersyukur  

Dalam Islam, syukur adalah salah satu kunci kebahagiaan. Anak-anak perlu diajarkan untuk bersyukur atas kemampuan yang mereka miliki dan menggunakan bakat tersebut untuk kebaikan. Dengan demikian, mereka akan lebih mudah menerima kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri mereka.

3. Membantu Anak Mengelola Waktu dan Kegiatan  

Islam menekankan pentingnya manajemen waktu. Orang tua dan guru harus membantu anak-anak untuk mengatur waktu mereka antara belajar, bermain, ibadah, dan beristirahat. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa terbebani oleh satu aspek kehidupan saja.

4. Memberikan Dukungan Emosional dan Spiritual  

Anak-anak membutuhkan dukungan emosional dari orang tua dan guru. Mengajarkan nilai-nilai Islam, seperti kesabaran (sabr) dan keikhlasan, dapat membantu mereka menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan tidak merasa sendirian dalam menghadapi kesulitan.

Gifted Kid Burnout menjadi fenomena yang perlu diperhatikan, terutama dalam masyarakat modern yang sering kali menuntut pencapaian yang tinggi dari anak-anak berbakat. Namun, dalam perspektif Islam, kecerdasan adalah amanah yang harus diimbangi dengan menjaga kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam seperti tawazun (keseimbangan), qana’ah (kepuasan), dan tawakkal (kepasrahan), anak-anak berbakat dapat mengembangkan potensi mereka dengan cara yang lebih sehat dan berkelanjutan, tanpa harus merasa terbebani oleh ekspektasi yang tidak realistis.

Parents bisa mulai waspada dan mencegah terjadinya Gifted Kid Burnout seperti yang telah disebutkan di atas. Selain melalui orang tua, parents juga bisa beri dukungan lebih pada pendidikan islami ananda dengan Mengaji Asyik di Alif Iqra.

Yuk ajak Ananda memahami makna Syukur dengan MATERI SYUKUR GRATIS di sini! (Lets Being Gratitude)

Penulis: Maryam Fatiya RR

Editor: Naura Aufani Zalfa