Assalammualaikum Ayah, Bunda, dan Sahabat Alif di seluruh Indonesia. Siapa yang tidak kenal dengan K.H. Dr. Ali Nurdin, M.A.? Yup! Beliau merupakan seorang Dosen dan Wakil Rektor di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ).Beliau juga seorang ahli dalam bidang Al-Quran Tafisr yang mengenyam pendidikan ilmu agama di Dirasah Lughat al-‘Arabiyah (Pusat Studi Islam al-Manar) dan Pesantren Hadis dan Ilmu Hadis Darus-Sunnah.
Ketertarikan dan kecintaan beliau dengan Al-Quran sudah beliau tunjukkan sejak kecil. Beliau sudah menghafal Al-Quran ketika menjadi santri di Ponpes Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta. Beliau juga mengabdikan diri di berbagai lembaga Al-Quran mulai dari anggota Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an Departemen Pendidikan Agama Republik Indonesia (DEPAG RI), Anggota Tim Penyusun Tafsir Tematik Depag hingga menjadi anggota Dewan Pakar Tafsir Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) Jakarta.
Bahkan dalam tausiahnya di acara Alif Awards pun beliau membahas mengenai Al-Quran, yaitu alasan mengapa kita sebagai umat muslim harus berkhidmat kepada Al-Quran.
Isi Tausiyah Pak Ali Nurdin di ALif Awards 2022
Dalam Tausiyah Pak Ali Nurdin di Alif Awards 2022, beliau menyebutkan bahwa sebagai umat muslim kita harus istiqomah berkhidmat kepada Allah. Mengapa demikian? Berikut adalah 4 alasan mengapa kita harus istiqomah dalam berkhidmat kepada Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Ali Nurdin, yaitu:
- Al-Quran merupakan mukjizat terbesar sepanjang kemanusiaan.
- Al-Quran adalah kitab yang penuh berkah, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan Al-Quran pasti selalu bertambah kebaikannya. Salah satu contohnya adalah kota Makkah dan Madinah. Pada mulanya kedua kota tersebut bukanlah tanah suci, tetapi setelah dikaitkan dengan Al-Quran dengan adanya surat makiyyah dan madaniyyah maka kedua kota tersebut menjadi kota haramain (dua kota yang suci).
- Apresiasi Allah kepada orang yang mau belajar dan mengajarkan Al-Quran yang sangat besar.
- Menjadi keluarga Allah S.W.T.
Seperti dalam hadist Rasul, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا : مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)
Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafizhahullah berkata : “Yang dimaksud ahlul qur’an bukan orang yang sekedar menghafal dan membacanya saja. Ahlul qur’an (sejati) adalah yang mengamalkannya, meskipun ia belum hafal Qur’an. Orang-orang yang mengamalkan Al-Qur’an; menjalankan perintah dan menjauhi larangan, serta tidak melanggar batasan-batasan yang digariskan Al-Qur’an, mereka itulah yang dimaksud ahlul qur’an, keluarga Allah serta orang-orang pilihannya Allah. Merekalah hamba Allah yang paling istimewa. ” (Syarah Risalah Ubudiyah hlm. 64)
“Yang belajar Al-Quran dan yang menghafal Al-Quran itu hebat. Tapi lebih hebat lagi adalah yang berakhlak Al-Quran” tambahnya.